slid

Friday, January 27, 2012

Batuan Piroklastik

Dimuka bumi ini terdapat berbagai macam jenis batuan yang dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan setiap orang.
Pada dasarnya batuan terbagi atas 4 macam, yaitu:
    Batuan beku
    Batuan sedimen
    Batuan piroklastik
    Batuan metamorf
Setiap batuan memiliki pembentukan atau genesanya masing – masing. Namun, yang akan dibahas pada resume kali ini yaitu, berbagaimacam tentang batuan piroklastik.

A.    Pembentukan Batuan Piroklastik
Batuan piroklastik merupakan batuan yang tercipta akibat letusan gunung berapi. Batuan piroklastik ini terbentuk akibat diawalinya dengan letusan – letusan dari gunung berapi, yang kemudian gunung berapi tersebut akan mengeluarkan magma atau menyemburkan magma yang bersuhu kurang lebih 850oC.
Ketika magma yang bersuhu sangat panas tersebut tersemburkan ke udara maka suhu magma akan turun secara drastis. Itu dikarnakan suhu magma yang diatas 600oC tersebut akan menyesuaikan dengan suhu lingkunganya yaitu sekitar 25 oC. Oleh karena itu batuan piroklastik dapat terbentuk di udara. Oleh karena itu , batuan piroklastik dapat disebut hampir sama dengan proses keterjadian batuan beku. Karna proses keterbentukanya yang sama – sama langsung terbentuk dari magma yang panas kemudian mendingin.

Proses keterbentukan batuan piroklastik tidak hanya sampai situ saja. Batuan piroklastik akan yang di udara sudah tentu akan turun kepermukaan bumi yaitu tanah. Setelah batuan piroklastik itu jatuh ke tanah maka ia akan mengalami proses pembentukan kembali yang diawali dengan bentuk bongkah maka setelah tertransportasikan kemudian terendapkan dan terlitifikasi maka ia akan mengalami perubahan bentuk menjadi bulatan – bulatan sehingga namanya akan berubah menjadi batuan piroklastik bom.
Namun, dalam dunia geologi batuan – batuan piroklastik yang telah tertransportasikan akan berubah nama menjadi batuan epiklastik. Biasanya batuan epiklastik ini terbat pada daerah – daerah yang rendah, hal itu disebabkan oleh suatu medium  yang mentransportasikan batuan piroklastik itu ke daratan – daratan yang lebih rendah. Biasanya batuan epiklastik banyak terdapat disekitar sungai, danau, laut, juga memiliki kemungkinan terdapat dipegunungan.

Secara mekanisme pembentukanya, batuan piroklastik terbagi menjadi 2 maam mekanisme pengendapan, yaitu:
    Fall deposit
Fall deposit ini merupakan suatu pengendapan batuan – batuan piroklastik yang dibentuk secara tersusun oleh material yang sanagt halus yang terbawa oleh angin hasil dari letusan gunung berapi.
    Flow deposit
Flow deposit merupakan suatu pengendapan batuan piroklastik yang telah terangkut oleh berbagai macam median yang biasanya air di tempat terjadinya suatu campuran dari segala macam bentuk dan ukuran butiran.
Seperti yang telah dikenalkan batuan gunung berapi yang terjadi akibat letusan gunung berapi terdapat 2 macam, yaitu:
    Batuan piroklastik
    Batuan epiklastik
Agar tidak membingungkan maka sebagai praktikan harus dapat mengetahui apa saja yang dapat membedakan batuan piroklastik dan epiklastik.
    Tekstur
Secara tekstur batuan piroklastik selalu memiliki tekstur yang menyudut itu dikarnakan pembentukan batuan piroklastik ini terbentuk secara langung tanpa ada proses transportasi terlebih dahulu. Sedangkan, pada batuan epiklastik. Struktur batuannya akan membulat sampai dengan membulat tanggung itu dikarnakan batuan epiklastik tertransportasikan terlebih dahuli sehingga dapat memiliki bentuk yang membulat.
Selain itu tingkat keseragama butir pada penyusun batuan piroklastik akan sama dikarnakan pembentukan butiran piroklastik terbentuk secara langsung tanpa ada proses yang lain lagi. Sedangkan ukuran butir dari epiklastik akan bervariasi karna telah terjadinya transportasi.
    Komposisi
Pada dasarnya komposisi merupakan jumlah material yang terdapat pada suatu batuan. Pada batuan piroklastik material penyusunya terbentuk secara stabil dan tidak stabil. Hal tersebut diakibatkan oleh material – material tersebut terbentuk langsung dari letusan gunung berapi. Sedangkan batuan epiklastik biasanya bahan – bahanya relatif stabil hal in imenunjukan bahwa batua epiklastik meupakan batuan yang terbentuk akibat hasil pertransportasian dari batuan piroklastik.

B.    Mineral Penyusun Batuan Piroklastik
Pada dasarnya mineral batuan piroklastik hampir sama dengan mineral batuan beku. Hal ini disebabkan oleh pembentukan kedua batuan tersebut baik batuan beku dan batuan piroklastik merupakan hasil dari pembekuan magma yang secara langsung.
Ada 3 macam mineral penyusun batuan piroklasik ini, yaitu:
    Mineral sialis
    Mineral Femis
    Mineral Tambahan

C.    Deskripsi Batuan Piroklastik
Pada dasarnya setiap batuan dapat deskripsikan. Hal tersebut dikarnakan setiap batuan pasti memiliki karakteristik yang berbeda – beda. Adapun untuk pendeskripsian pada batuan piroklastik ini dapat dilakukan dengan secara cermat dengan cara sebagai berikut :
    No. Batuan    :
    Warna Batuan    :
    Tekstur        :
    Ukuran Butir    :
    Bentuk Butir    :
    Kompaksi    :
    Struktur Batuan    :
    Genesa Batuan    :
    Jenis Batuan    :
    Nama Batuan    :
    Sketsa Batuan    :

1 comment:

  1. Alhamdulillah semoga atas bantuan ki witjaksono terbalaskan melebihi rasa syukur kami saat ini karna bantuan aki sangat berarti bagi keluarga kami di saat kesusahan dengan menanggun 9 anak,kami berprofesi penjual ikan di pasar hutang saya menunpuk di mana-mana sempat terpikir untuk jadikan anak bekerja tki karna keadaan begitu mendesak tapi salah satu anak saya melihat adanya program pesugihan dana gaib tanpa tumbal kami lansung kuatkan niat,Awalnya suami saya meragukan program ini dan melarang untuk mencobanya tapi dari yg saya lihat program ini bergransi hukum,Saya pun tetap menjelaskan suami sampai dia ikut yakin dan alhamdulillah dalam proses 1 hari 1 malam kami bisa menbuktikan bantuan aki melalui dana gaib tanpa tumbal,Bagi saudara-saudaraku yg butuh pertolongan silahkan
    hubungi Ki Witjaksono di:0852-2223-1459
    supaya lebih jelas
    silahkan klik-> pesugihan tanpa tumbal

    ReplyDelete