slid

Friday, January 27, 2012

Batuan Sedimen

1.    Genesa Batuan Sedimen
Batuan sedimen merupakan batuan yang terbentuk dari batuan – batuan beku ataupun batuan metamorf yang telah ada yang terbentuk akibat prosesnya yang secara mekanis ataupun kimiawi.
Secara keterbentukanya batuan sedimen ini terbentuk akibat proses pelapukan dimana batuan – batuan yang telah ada akan terlapukan atau bisa jadi ter-erosikan baik secara mekanis, kimiawi ataupun biologis.

Pengertia pelapukan tersebut ialah proses perusakan atau penghancuran kulit bumi oleh tenaga eksogen atau oleh lingkungan sekitar pada batuan . Atau dapat juga diartikan, pelapukan merupakan proses-proses alami yang menghancurkan batuan.
Pelapukan itu sendiri dibagi menjadi 3 macam, yaitu:
    Pelapukan Mekanis
    Pelapukan Kimiawi
    Pelapukan Biologis
Pelapukan secara mekanis merupakan proses pelapukan yang diakibatkan oleh proses fisika. Pada proses ini batuan akan mengalami perubahan fisik baik bentuk ataupun ukranya.
Pelapukan ini disebut juga pelapukan mekanik sebab prosesnya berlangsung secara mekanik. Adapun penyebeb keterjadianya adalah:
    Adanya perbedaan temperatur yang tinggi.
Pelapukan ini terutama terjadi di daerah yang beriklim kontinental atau beriklim gurun. Pada siang hari bersuhu panas maka batuan menjadi mengembang, pada malam hari saat udara menjadi dingin, batuan mengerut, hal ini dapat mengakibatkan batuan pecah atau retak-retak.
    Adanya pembekuan air didalam batuan.
Pelapukan Adapun pembekuan air di dalam batuan.
Pelapukan ini terjadi didaerah yang beriklim tropis sedan.
Jika aor membeku maka volume nya akan mengembang dan menyebabkan tekanan, karena tekanan ini batu-batuan menjadi rusak atau pecah.
    Berubahnya air garam menjadi kristal
Pelapukan ini terjadi di daerah pantai. Jika tanah mengandung garam, maka pada siang harinya airnya menguap dan garam akan mengkristal, dan kristal garam ini merusak batuan.

Pelapukan secara kimiawi merupakan pelapukan yang menghancurkan masa batuan yang disertai perubahan struktur kimiawinya. pelapukan yang menghancurkan masa batuan yang disertai perubahan struktur kimiawinya. Pelapukan ini berlangsung dengan batuan air dan suhu yang tinggi. Air yang banyak mengandung CO2 (Zat asam arang) dapat dengan mudah melarutkan batu kapur (CACO2). Peristiwa ini merupakan pelarutan dan dapat menimbulkan gejala karst. Di Indonesia pelapukan yang banyak terjadi adalah pelapukan kimiawi, hal ini karena di Indonesia banyak turun hujan. Air hujan inilah yang memudahkan terjadinya pelapukan kimiawi.
Pelapukan Organik merupakan pelapukan yang disebabkan oleh makhluk hidup. Penyebabnya adalah proses organisme yaitu binatang, tumbuhan dan manusia.
Lalu setelah terlapukan batuan – batuan tersebut akan tertransportasikan dari hulu kehilir atau bisa dalam bahasa sehari-harinya dari tempat yang lebih tinggi ke tempat yang lebih rendah, kemudian batuan – batuan itu akan terndapkan dan secara perlahan akan terkompakan.
Namun, ketika pengompakan batuan akan terjadi pada saat ada batuan yang sudah tertranportasikan dan terendapkan ada pada intinya batuan tertransportasikan tidak sekaligus banyak sehingga pengompakan batuan pun akan bertahap sehingga akan terjadi sepperti lapisan pada batuan ketika terjadinya pengompakan dan setelah itu batuanpun terlitifikasi atau dengan katalain pembatuan (proses menjadi batu).

2.    Mineral Penyusun Batuan Sedimen
Mineral yang menyusun batuan – batuan sedimen sebenarnya hampir sama dengan mineral – mineral penyusun batuan beku. Hal ini disebabkan oleh karena tidak semua mineral yang terdapat pada batuan beku terubah susunan kimianya , yang sehingga mineral itu akan tetap bertahan sampai terselesaikan kegiatan pengendapanya pada batuan.
Mineral  mineral yang bertahan dan baru itu adalah sebagai berikut:
    Mineral kursa
    Mineral felspar
    Mineral mika
    Mineral berat
    Mineral lempung
    Mineral oksida besi dan alumina
    Mineral karbonat
    Mineral siikat
    Mineral silika, dll.
3.    Pengelompokan Batuan Sedimen
Pada dasarnya batuan sedimen ini terbentuk atau tergolongkan atas 2 macam yaitu non klastik dan klastik.


Batuan sedimen klastik merupakan batuan yang terbentuk akibat prosedur – prosedur yang seharusnya sesuai dengan kehendak alam. Keterbentukan semua terjadi karna proses alamiah tidak secara buatan atau tidak di buat - buat. Sedangkan batuan non klastik merupakan batuan yang terjadi akibat proses kimia yang terjadi akibat lingkungan sekitarnya baik hal itu terjadi karna faktor alam seperti hujan yang mengandung unsur – unsur kimia yang dapat mengubah batuan tersebut ataupun oleh ulah manusia yang sengaja mencampurkan bahan kimia untuk proses pembatuan pada batuan sedimen.
Selain itu batuan sedimen terjadi akibat proses – proses sebagai berikut:
    Adanya reaksi – reaksi kimia yang berlangsung
    Adanya penghabluran dari larutan – larutan yang jenuh, misalnya kadar garam yang tinggi pada suhu danau.
    Oleh proses biokimia yang disebabkan oleh aktivitas organisme yang ada pada pengendaan / pembentukan batuan sedimen yang organik.


4.    Tekstur dan Struktur Batuan Sedimen
Tekstur batuan sedimen dapat dipelajari dari berbagai macam aspek, seperti : Besar butir, Pemilahan, Kebulatan, kemas, porositas, kekompakan, semen dan masa dasar.
Namun struktur batuan sedimen itu sendiri dibagi menjadi 4 bagian, yaitu:
    Perlapisan
    Perlapisan bersusun
    Perlapisan silang siur
    Gelembur gelombang


5.    Deskrisi Batuan Sedimen
Untuk mendeskripsikan batuan sedimen tidak lah sulit, karena batuan sedimen dapat di deskripksikan dengan cara mencari tahu klasifikasinya.
Maka dengan demikian  klasifikasinya dapat dilihat sebagai berikut:
    No Batuan         :
    Warna Batuan         :
    Tekstur       
    Ukuran Butir        :
    Bentuk Butir        :
    Porositas        :
    Pemilahan        :
    Kekompakan    :
    Kemas        :
    Semen        :
    Matrik        :
    Sifat Butir        :
    Kekerasan Mineral    :
    Reaksi Hcl        :
    Struktur Batuan         :
    Jenis Batuan        :
    Genesa Batuan        :
    Sketsa Gambar Batuan    :
Maka dengan demikian proses pengklasifikasian data batuan beku pun bisa dilakukan dengan kata lain untuk mendeskripsikan batuan beku sudah tidak memiliki masalah lagi.

No comments:

Post a Comment