slid

Friday, January 27, 2012

Batuan Metamorf

A.    Batuan Metamorf
Batuan metamorf atau yg sering sekali disebut sebagai batuan malihan ini merupakan batuan yang terjadi atau terbentuk dari proses tekanan dan temperatur. Batuan malihan biasanya terjadi setelah keterbentukan batuan beku, batuan sedimen, dan yang terakhir batuan piroklastik.
Pada batuan metamorf dikenal dengan istilah metamorfosa. Metamorfossa merupakan suatu proses pengubahan batuan yang di akibatkan oleh suatu perubahn dari tekanan dan temperatur juga keduanya.
Pada dasarnya ketika pembentukan batuan metamorf dibutuh kan suhu yang sangat besar sekitar 200 oC - 800oC hal ini dikarenakan batuan metamorf akan terbentuk akibat proses metamorfosa sehingga dibutuh kan suhu yang tinggi untuk suatu proses nya.
Untuk menjadi batuan metamorf dibutuhkan suhu yang kurang dari 850 oC itu dikarnakan apabila suatu batuan telah terkena suhu sehingga 850 oC lebih maka batuan tersebut akan kembali menjadi magma. Oleh karena itu keterjadian batuan metamorf selalu dibawah 850 oC. Seperti pada gambar berikut.

Gambar 1
Contoh Daur Geologi
Seperti yang telah diketahui proses metamorfosa megalami rekristalisasi dan tekstur mineral :
    Tekanan
Tekanan terbagi menjadi 2 macam yaitu tekanan hidrostatis dan tekanan stress namun stress itu sendiri terbagi menjadi 2 macam Stress mineral (mineral yang tahan terhadap tekanan) sedangkan anti – stress (mineral – mineral yang jarang dijumpai pada bebatuan yang sudah mengalami stress) 
    Temperatur
Temperatur merupakan suatu perubahan temperatur yang sanagat jauh dan lebih efectif dari pada perubahan tekanan yang berpengaruh pada perubahan mineralogi.
B.    Genesa Batuan Metamorf
Seperti yang telah tertera diatas batuan metamorf terjadi akibat proses metamorfosa tanpa air. Namun mengapa bisa tanpa air? Hal ini membuktikan bahwa batuan metamorf terbentuk akibat adanya proses tekanan dan temperatur yang sama – sama tinggi.
Selain itu batuan metamorf merupakan hasil dari ubahan batuan – batuan yang sebelumnya seperti:
    Batuan beku
    Batuan sedimen
    Batuan piroklastik dan epiklastik
Mengapa hal ini dapat terjadi? Itu disebabkan proses pembentukan metamorf sangat memanfaatkan batuan sekitar yang teah ada. Batuan hasil dari pembekuan magma hingga batuan hasil dari proses sedimentasi batuan lainya. Oleh karena itu, dalam batuan metamorf biasanya terbentuk berbagai macam mineral yang terkadang telah ada dari batuan – batuan sebelumnya.
Selain itu proses metamorfosa pada batuan metamorf dapat mempengaruhi minera – mineral yang terkandung didalamnya. Karena sifat dari metamorfosa itu sendiri dapat menimbulka atau menghadirkan mineral – mineral baru apabila suatu batuan terbentuk dengan bantuan dari adanya tekanan dan temperatur.
Biasanya batuan metamorf yang mengalami proses tekanan lebih besar dari proses temperatur selalu dapat dilihat dari bentuknya yang memipih sedangkan batuan yang mengalami perubahan akibat suhu yang besar dapat dilihat dari warnanya yang hitam. Selain itu batuan metamorf dapat terbentuk akibat dari keseimbangan kedua proses tersebut (tekanan dan suhu).

C.    Minera Penyusun Batuan Metamorf
Pada intinya mineral metamorf merupakan mineral dari batuan – batuan sebelumnya seperti mineral batuan metamorf yang di dapat dari proses yang secara langsung dari batuan beku ke metamorf. Maka, batuan metamorf tersebut akan banyak mengandung mineral dari batuan beku.
Adapun batuan beku yang terbentuk akibat dari perubahan batuan sedimen. Maka, mineral – mineral yang terkandung didalamnya pun akan banyak mengandung mineral dari batuan sedimen.
Oleh karena itu, batuan metamorf akan memiliki mineral – mineral sebagai berikut:
    Kuarsa
    Albit
    Orthoklas
    Biotit
    Hornblenda
    Kalsit
    Dolomit
Namun, selain terdapatnya mineral – mineral bawaan dari batuan sebelumnya batuan metamorfpun memiliki mineral yang dapat menjadi ciri khusus dari batuan metamorf itu sendiri, yang diantaranya:
-    Silimanit
-    Kyanit
-    Andausit
-    Garnet
-    Klorit
-    Talk
-    Korondum
-    Grafit
-    Staurolit
-    Epidot
-    Wollastonit

D.    Klasifikasi Batuan Metamorf
Secara umum batuan metamorf secara perubahan fisiknya dapat dibedakan menjadi 3 macam, yaitu:
-    Batuan metamorf thermal
Batuan methamorf jenis ini terbentuk akibat mengalami metamorfosa secara temperatur atau berubah dengan temperatur yang sangat besar bahkan dapat mencapai 200 oC - 800 oC hal ini membuat si batuan menjadi berwarna hangus contoh  nya

-    Batuan metamorf Dynamo
Batuan ini terbentuk akibat adanya proses penekanan atau tekanan dari permukaan bumi yang akhirnya membuat batuan menjadi lebih padat dan memiliki bentuk yang seperti memipih.
Contoh : Pilite

-    Batuan metamorf Regional
Batuan metamorf jenis ini mengalami proses metamorfosa yang bersamaan atau dapat dikatakan batuan tersebut mengalami tekanan yang ukup tinggi yang seimbang dengan penambahan suhu yang cukup tinggi pula. Oleh karena itu, jenis ini memiliki warna dan bentuk yang cukup tanggung, dikarenakan batuan seperti ini memiliki warna yang hampir mendekati batuan metamorf thermal dan juga memiliki bentuk yang mendekati batuan metamorf dynamo.

E.    Deskripsi Batuan Metamorf
Pendeskripsian batuan metamorf dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
    No Batuan        :
    Warna Batuan        :
    Tekstur Batuan        :
    Struktur Batuan        :
    Komposisi        :
    Proses Metamorfisme    :
    Nama batuan         :
    Sketsa Gambar        :

No comments:

Post a Comment