slid

Wednesday, December 7, 2011

PENDESKRIPSIAN MINERAL


A.       Mineral
Secara umum mineral dapat diartikan sebagai suatu senyawa yang alami yang dalam setiap keterbentukya dapat melalui proses geologis. Dalam istilahnya suatu mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral juga termasuk kedalam komposisi suatu unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang teramat sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui.
Secara klasifikasi dan fungsi dari suatu mineral, mineral dibagi menjadi 4 macam, diantaranya:
Ø   Mineral pembentuk batuan
Mineral pembentuk batuan ini tebagi atas mineral yang dapat menyusun suatu batuan beku dan mineral utama juga pengikutnya.
Kelompok mineral ini yang keterdapatannya hanya dalam suatu jumlah tertentu pada setiapp batuan maka akan dapat menentukan nama pokok dari batuan-batuan terutama batuan beku
Ø   Mineral bijih
Mineral bijih merupakan suatu mineral yang didapat dalam suatu batuan yang diambil bahan logamnya saja.
kelompok mineral yang satu ini merupakan suatu batuan yang dimana oleh daripada itu mineralnya  dapat diambil atau diekstrak logamnya
Ø   Mineral primer
Mineral promer dapat dikatakan sebagai mineral yang dalam suatu pembentukannya dapat langsung bertalian dengan suatu proses pembekuan magma.
mineral yang terbentuk dari pembekuan magma atau hasil daru penghabluran yang sering dinamakan kristalisasi yang secara  langsung dari magma dalam pembentukan sebuah batuan. mineral primer dapat berupa mineral utama atau mineral ikutan.

Ø   Mineral Sekunder
Mineral sekunder merupakan suatu mineral yang pada saat pembentukannya disebabkan oleh suatu proses dari luar.
mineral ini terbentuk diakibatkan karna adanya sebuah proses yang banyak dialami oleh setiap mineral primer pada batuan. Mineral sekunder ini hanya dapat terbentuk karena suatu pengaruh intrusi dari magma atau suatu kegiatan atmosfer.
Contoh: limonit, mineral lempung seperti kaolin (felspar), sausurit (Ca-plagioklas), monmorilonit, smektit, illite.dll


Sebagai orang-orang yang berkutat dalam dunia pertambangan. Maka, pengenalan suatu mineral dapat dikatakan sangat dikarnakan. Dengan, mengetahui sifat dari suatu mineral maka diharapkan dalam pekerjaan setiap bertemu dengan banyaknya mineral di dalam perut bumi ini maka tidak akan merasa kebingungan lagi.

Dalam pengenalan mineral dapat dilakukan dengan 3 macam cara, yaitu:
Ø   Megaskopis
Dalam mengenali mineral dengan cara ini. Maka,  pengenalan mineral itu sendiri dapat dilakukan secara langsung tanpa sedikitpun ada bantuan dari suatu alat seperti mikroskup atau hanya dengan mata biasa saja. Adapun alat pengenal atau dapat dikatakan sebagai pembesar yang digunakan biasanya lup yang dilakukan dari 10-20 kali.
Ø   Mikroskopis
Selain dengan menggunakan cara megaskopis dalam pengenalan mineral dapat juga dilakukan dengan bantuan mikroskup baik polarisasi, refleksi maupun binokuler. Namun perbedaan dari mikroskopis dengan megaskopis ini adalah dari cara penganalisaan melalui mata. Karna megaskopis dapat dilihat oleh mata telanjang sedangkan mikroskopis hanya dapat dilihat dengan mikroskup.
Ø   Analisis laboratorium
Selain itu pengenalan mineral dapat dilakukan di laboratorium dengan cara di analisa secara kimia dengan seksama.
Setiap mineral merupakan suatu unsur atau senyawa yang didalam keadaan normalnya memiliki unsure-unsur kristal dan terbentuk dari hasil berbagai macam proses  proses geologi.
Dalam sebuah tatanan klasifikasi modern pada suatu mineral telah mengikutsertakan suatu kelas organik kedalam daftar mineral.
Dalam mengklasifikasikan suatu mineral, senyawa haruslah berupa suatu padatan dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harus terbentuk secara alami dan memiliki komposisi kimia yang tertentu.
Dalam suatu susunan Kristal terdapat bentuk Kristal. Maka bentuk-bentuk Kristal tersebut dapat dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
Ø   Terkristalkan
Terkristalkan dapat disebut juga sebagai Kristal-kristal yang memiliki bentuk Kristal yang sempurna.
Ø   Kristalin
Kristalin dapat dikatakan sebagai sebuah mineral yang membentuk suatu agregat yang tidak jelas, juga kristal yang tidak sempuna yang telah terintangi antara satu sama lainya dalam suatu pertumbuhannya. Dengan katalain   Mineral –mineral  ini sering sekali memiliki bentuk yang granular, nampak berkilauan karena sinar pantul dari muka kristal yang kecil.
Ø   Kriptokristalin
Krptokristalin sering disebut dengan kata mikrokristalin dimana memiliki arti sebauh Kristal yang memiliki ukuran sangat kecil bahkan tak terlihat dengan mata yang telanjang, kriptokristalin ini hanya dapat dilihat dibawah mikroskup.
Ø   Gelas
Gelas merupakan pengaturan atom secara acak yang tidak ada bangun kristalnya. Zat yang telah mendingin dengan cepat sehingga memiliki suatu Kristal yang tidak sempat terbentuk. Dan hasilnya pun dapat diperkirakan keras atau stiff, getas atau brittle, dan juga hasil pendinginan cairanya.
Ø   Habit
Habit merupakan bentuk mineral yang biasa disebut dengan Kristal dan dipengaruhi oleh keadaan mineral tersebut tumbuh. Selain itu setiap mineral pasti memiliki bentuk yang berbeda-beda. Pengambaran bentuk mineral dibagi menjadi 2 macam yaitu bentuk Kristal dan bentuk agregat Kristal.
Selain itu Kristal memiliki suatu sistem, sistemkristal itu terbagi-bagi menjadi 7 bagian, yaitu:
Ø   Triklinik
Triklinik merupakan tiga sumbu yang tidak sama panjang dan juga saling memotong pada satu titik dengan membuat sudut miring.
Contoh: turquoise, labradorite, dll.
Ø   Monoklinik
Monoklinik ialah tiga sumbu. Denga dua yang tidak sama panjangnya berpotongan miring satu sama lain dan membentuk bidang yang dipotong secara tegak lurus oleh suatu sumbu ketiga yang tidak sama panjang.
Contoh: jadeite, nephrite, dll.
Ø   Ortorombik
Ortorombik ialah tiga sumbu kristal yang tidak sama antar panujangnya sehingga saling memotong antara satu sama lainya dengan sudut siku.
Contoh:  topaz, peridot, dll.
Ø   Tetragonal
Tetragonal merupakan tiga sumbu simetri yang saling berpotongan secara tegak lurus antara satu sama lainya. Dengan Sumbu vertikal yang tidak sama panjang dengan dua sumbu yang horisontal yang sama panjang.
Contoh: zircon, rutile, dll.
Ø   Trigonal
Trigonal ialah sebutan untuk empat sumbu kristal. Tiga sumbu simetri yang memiliki sumbu sama panjang yang saling memotong dan membentuk suatu bidang yang mendatar yang dipotong secara tegak lurus oleh suatu sumbu keempat.
Contoh: quartz, corundum, dll.
Ø   Heksagonal
Heksagonal merupakan suatu sebutan untuk keempat sumbu kristal. Tiga sumbu sama panjang dan memotong dengan sudut 600, yang dapat membentuk bidang mendatar dan dipotong sumbu keempat degan sudut siku.
Contoh:  beryl, apatite, dll.
Ø   Kubik
Kubik adalah tiga sumbu kristal yang sama panjang saling memotong dengan sudut siku.
Contoh: diamond, spinel,dll.
Suatu mineral pasti memiliki suatu susunan kimia. Maka oleh karena itu, setiap mineral dapat dikelompokan sesuai susunanya. Dengan demikian pengklasifikasian mineral dapat dipermudah dengan cara membedakan suatu mineral sesuai
Mineral dapat dikelompokan sesuai dengan susunanya, yaitu:
Ø   Mineral silikat
Ø   Mineral oksida
Ø   Mineral sulfida
Ø   Mineral karbonat
Ø   Mineral Sulfat
Ø   Mineral Sulfosat
Mineral merupakan unsur utama penyusun tanah dan sangat berpera dalam menentukan sifat kimia dan fisika tanah. Mineral merupakan salah satu indikator terpenting mengenai pelapukan yang telah terjadi. Sehingga, keberadaanya suatu jenis mineral didalam tanah dapat dijadikan suatu petunjuk bagaimana proses pembentukanya terjadi.
Mineral dapat digolongakan  sesuai dengan susunanya, yaitu:
Ø   Mineral native elements (Gol I)
Ø   Mineral sulfida dan sulfosalts (Gol II)
Ø   Mineral halida (Gol III)
Ø   Mineral oksida dan hidroksida (Gol IV)
Ø   Mineral carbonates, nitrates, dan borates (Gol V)
Ø   Mineral sulfates Mineral (Gol VI)
Ø   Mineral phosfat (Gol VII)
Ø   Mineral silicate (Gol VIII)

No comments:

Post a Comment