1. Tempat Terbentuknya Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan magma atau akibat proses pendinginan suau magma dari temeratur 1200 oC - 1600 oC hingga mencapai + 850 oC.
Batuan beku terbentuk secara langsung di sekitar mulut guung yang dimana dalam struktur batuan beku juga terdapat pada batuan piroklastik yang terbentuk langsung dari hasil pembekuan magma yang terlontar akibat letusan gunung berapi.
Proses pembentukan batuan beku itu sendiri terbagi menjadi 2 tahapan, ada yang terbentuk secara perlahan-lahan, ada juga yang terbentuk secara cepat. Tentu, terdapat perbedaan dalam tahapan pembentukan batuan beku tersebut, seperti ketika magma membeku secara perlahan-lahan maka tekstur yang tercipta merupakan tekstur yang kasar hal ini dapat diakibatkan karna prosesnya yang secara lambat dan di ikuti oleh factor-faktor sekitarnya. Sedangkan pembentukan batuan beku secara cepat akan membentuk batuan beku yang tidak sempurna sehingga membetuk tekstur seperti gelas atau dengan katalain disebut sebagai amorf.
Mengapa tekstur gelas ini bisa terjadi? Batuan beku yang memiliki tekstur gelas terbentuk akibat cepatnya pembekuan magma sehingga mineral-mineral yang terkandung dalam setiap batuan beku tersebut tidak dapat terbentuk secara sempurna sehingga menyebabkan batuan beku tersebut memiliki tekstur seperti kaca.
Contoh batuan beku yang bertekstur gelas ialah obsidian. Batuan beku tersebut terbentuk dari hasil kegiatan erupsi gunung api yang memiliki susunan asam hingga basa yang mengalami pembekuan secara cepat sehingga akan terbentuk tekstur gelas atau kaca dari karna kristal tidak sempat terbentuk akibat cepatnya magma membeku.
Faktor - faktor yang dapat mempengaruhi keterbentukan batuan beku ada 2 macam, yaitu:
Ø Deferensiasi magma
Diferensiasi magma yaitu proses berkembangnya beberapa batuan beku dari satu jenis magma yang sama.
Ø Asimilasi magma
Proses pembekuan atau pendinginan magma yang tercampur oleh unsure-unsur dari magma dengan batuan – batuan sekitar yang diterobosnya.
Ø Fraksinasi magma
Fraksinasi magma yaitu proses pembauran magma yang terjadi selama penghabluran berjalan sampai terbentuknya suatu batuan beku yang berbeda dari satu induk magma yang sama.
Magma terbentuk pada zona penujaman dan jona pemekaran, magma ada 2 macam yaitu magma asam (SiO2 > 55 % dengan kekentalan yang sangat tinggi) dan magma basa (SiO2 < 55 % dengan kekentalan yang sangat rendah).
Ada 2 macam pembentukan magma, yaitu:
Ø Aliran magmatis
Aliran magmatis merupakan sebutan untuk magma yang memang talah ada didalam perut bumi.
Ø Aliran transpormis
Aliran transpormis merupakan sebuah sebutan untuk magma yang terbentuk akibat dari pencamuran batuan yang ada disekitarnya.
2. Mineral Penyusun Batuan Beku
Dalam suatu batuan beku selalu terdapat mineral-mineral pembentuk batuan beku baik itu secara primer, sekunder, ataupun tambahan.
Mineral primer atau mineral utama merupakan mneral yang terbntuk akibat dari pengkristalan suatu magma biasanya mineral utama terdapat dalam batuan beku dengan jumlah yang dapat dikatakan banyak. Karna, mineral utama ini merupakan mineral pembentuk batuan beku yang paling berperan sehingga dapat mempengaruhi penamaan suatu batuan beku.
Mineral tambahan memiliki suatu persamaan dengan mineral utama yaitu sama – sama terbentuk dari hasil pengkristalan suatu magma. Namun, keberadaan mineral tambahan ini sangat lah sedikit dalam susunan batuan beku sehingga tidak dapat mempengaruhi suatu penamaan batuan beku.
Yang terakhir ialah mineral sekunder. Mineral sekunder merupakan mineral yang terbentuk dari hasil ubahan dar mineral utama atau mineral primer, proses perubahan tersebut meliputi karna pelapukan, sirkulasi larutan sisa magma karena metamorfosis.
3. Klasifikasi Batuan Beku
Pengklasifikasian batuan beku dapat dilakukan dengan cara membandingkan batuan tersebut berdasarkan genesa batuan baik itu intrusive ataupun ekstrusif.
Batuan beku intrusive merupakan batuan beku yang terbentuk di bawah permukaan bumi. Dan biasanya batuan beku jenis ini memiliki struktur kristal yang kasar. hal itu disebaban karena kristal terbentuk secara sempurna atau dengan kata lain terkristalkan.
Sedangkan batuan beku ekstrusif merupakan batuan beku yang terbentuk diluar permukaan bumi. Biasanya pada batuan beku jenis ini memiliki struktur yang cenderung halus namun biasanya terdapat jejak pembekuan yang diperoleh akibat lingkungan sekitarnya.
Selain itu pengklasifikasian batuan beku dapat dilihat berdasarkan sifat fisiknya juga, seperti:
Ø Batuan beku asam
Ø Batuan beku intermedier
Ø Batuan beku basa
Ø Batuan beku ultra basa
4. Struktur Batuan beku
Struktur batuan merupakan suatu penggambaran atau pencintraan indra penglihat terhadap suatu bentuk arsitektur dari bentuk – bentuk batuan beku.
Struktur batuan beku ada 5 macam, yaitu:
Ø Struktur veskiuler
Merupakan struktur batuan yang berupa pori-pori. Pori-pori ini terbentuk akibat gas – gas yang keluar pada saat proses pembekuan magma
Ø Struktur Amigdaloidal
Struktur batuan beku yang hampir sama dengan veskiuler namun pori-pori pada struktur ini tidak kosong. Karna pada setiap pori-porinya terdapat mineral sekunder.
Ø Struktur kekar
Merupakan suatu retakan pada batuan beku yang belum mengalami pergeseran.
Ø Struktur pseudostratification
Struktur batuan beku akibat proses gravitasi.
Ø Struktur pillow
Struktur batuan beku pada lava yang terbentuk di bawah permukan laut.
5. Pendeskripsian Batuan Beku
Mendeskripsikan batuan beku digunakan dalam dunia pertambangan untuk mempermudah pekerjaan. Selain itu dengan mengetahahui klasifikasi nya suatu batuan beku dapat diketahui bagaimana cara pengolahannya sehingga tidak merugikan.
Adapun pengklasifikasian batuan beku dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Ø No batuan :
Ø Warna Batuan :
Ø Tekstur Batuan :
Ø Derajat Kristalisasi :
Ø Kemas :
Ø Granularitas :
Ø Tekstur Khusus :
Ø Struktur :
Ø Genesa :
Ø Komposisi Mineral :
Ø Jenis Batuan :
Ø Nama Batuan :
Ø Sketsa Batuan 3 Dimensi
KESIMPULAN
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk akibat proses pendinginan dari magma.
Magma merupakan bahan batuan alami yang mudah bergerak terbentuk dalam bumi dan dapat menerobos keluar
Pembentukan magma terbagi menjadi 2 bagian:
1. Aliran magmatis
2. Aliran transformis
Deferensiasi magma adalah proses berkembanganya beberapa tipe batuan beku dari jenis magma yang sama
Asimilasi magma ialah suatu proses pembekuan magma yang disertai pencampuran unsure dari magma dengan batuan sekitar yang diterobosnya.
Deskripsi batuan mencakup :
Ø No batuan
Ø Warna Batuan
Ø Tekstur Batuan
Ø Derajat Kristalisasi
Ø Kemas
Ø Granularitas
Ø Tekstur Khusus
Ø Struktur
Ø Genesa
Ø Komposisi Mineral
Ø Jenis Batuan
Ø Nama Batuan
Ø Sketsa Batuan 3 Dimensi