slid

Thursday, August 16, 2012

Penggunaan theodolit dalam pengukuran lubang bukaan

Theodolit Pada dasarnya theodolit merupakan suatu atau salah satu alat ukur tanah yang selalu digunakan untuk menentukan ketinggian suatu tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). Penggunaan thedolit biasanya digunakan: menentukan titik as bangunan, ketegak lurusan bangunan menentukan elevasi bangunan, dan mem uat sudut – sudut yang ada pada suatu bangunan Adapun macam – macam theodolit, adalah sebagai berikut: Theodolite Reiterasi Theodolite Repetisi Theodolite Elektro Optis Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º. Pada intinya Theodolit memang alat pengukur ruang yag dimana sangat banyak memiliki fungsinya. Jadi, theodolit sangat dibutuhkan di dunia pertambangan. Khususnya untuk pengukuran beda tinggi suatu kawasan dan mengetahui sudut ketinggian dari satu tempat ketempat lainya. Theodolit memiliki jenis yang cukup bervariasi sesuai dengan kegunaan nya masing – masing. Semakin bagus theodolit tersebut semakin fokus terhadap apa yang kita inginkan. Namun, sehebat apapun theodolitnya, selalu faktor dari human error yang selalu lebih berpengaruh terhadap semua yang dikerjakan. Salah satu contoh human error adalah kurang telitinya seseorang dalam menggunakan theodolit pada saat pengukuran berlangsung. Foto 2.1 Bagian – Bagian pada Theodolit Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat. Cara menggunakan theodolit, ialah: mengatur nuvo dan anting – anting dibawah theodollit. Menentukan suatu titik sebagai acuan. Menembat titik yang lain dengan titik awal sebagai patokanya. Jadi, Theodolite merupakan suatu alat yang dibuat untuk pengukuran sudut yaitu sudut mendatar (sudut horizontal) dan sudut tegak (sudut vertical). Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Penyipat Ruang Penyipat ruang merupakan suatu sebutan suatu pengukuran menggunakan theodolit Pengukuran sifat datar secara ruang ini merupakan suatu pengukuran yang memiliki suatu dataran dan ketinggian, dimana dataran – dataran tersebut dapat dijadikan suatu luas dan ketinggian dari suatu dataran tersebut dapat di jadikan suatu tinggi. Sehingga dalam suatu lingkup tersebut memiliki luas dan tinggi yang akan menghasilkan suatu volume, yang kemudian volume tersebut dapat menjadi seperti ruang. Jadi pengukurang dengan penyipat ruang merupakan suatu pengukuran yang memanfaatkan: Azimuth Zenith Benang (atas, tengah, dan bawah) Dengan mengetahui ke 3 faktor tersebut maka setiap praktikan akan dapat menarik hasil dari pengukuran – pengukuran yang telah dilakukan berupa: Keadaan suatu wilayah dalam pengukuran. Keadaan kontur suatu wilayah. Poligon tertutup Pengukuran sipat datar cara polar / pancar ini sangat cocok untuk mendapatkan perbedaan ketinggian daerah yang luas dan beda tingginya tidak terlalu menyolok / relatif datar. Dari data yang diperoleh yang sudah diadakan analisa dan hitungan serta penggambaran dapat digunakan untuk perencanaan pekerjaan tanah berupa galian atau timbunan. Daerah yang akan diukur dipecah / dibagi - bagi menjadi banyak bujur sangkar dengan ukuran tertentu dimana dalam pengukurannya dilakukan dengan cara mencari data sebagai berikut Patok Patok merupakan suatu data dimana Theodolit akan mengukur kearah patok (backside) dan patok (frontside), maka dengan kata lain patok ini merupakan titik pengikat antara titik yang akan dijadikan suatu poligon tertutup maupun poligon terbuka Detail Detail merupakan suatu titik pengukuran dimana yang dicari mencangkup ruang sekitar yang dapat menunjukan keadaan situasi ditempat pengukuran. Dalam pengukuran menggunakan thedolit tersebut tidak selamanya pengukuran tersebut benar. Maka dengan begitu pengukuran – pengukuran tersebut akan dihitung koreksinya. Mengapa harus dilakukan pengukuran? Hal tersebut dilakukan tidak lain hanya untuk mengetahui apakah hasil engukuran yang telah dilakukan benar atau tidak nya. Adapun faktor – daktor yang dapat mengetahui kebenaran ataupun kesalahan dari pengukuran penyipat ruang (theodolit) ini, diantaranya: Praktikan memakai accesoris berbahan logam sehingga dapat mempengaruhi magnet. Praktikan menggunakan alat yang memiliki medan magnetnya tersendiri sehingga dapat mengubah azimuth yang telah ada. Kesalahan dalam menentukan pengukuran – pengukuran pada suatu rambu ukur. Keadaan malam dapat mempengaruhi penglihatan. Selain itu dengan menggunakan center didekat alat pengukuran dapat membuat pengukuran azimuth menjadi melenceng. Selain itu, cuaca juga dapat mempengaruhi penglihatan, arah utara magnet alat, dll. Pengukuran Lubang Bukaan Menggunakan Theodolit Pengukuran ruang menggunakan theodolit, merupakan suatu satu cara untuk menggambarkan keadaaan suatu ruang dengan menggunakan thoedolit. Dalam pengukuran menggunakan thodolit seperti yang telah kita ketahui theodolit dapat menentukan berbagai macam pengukuran, yang dantaranya: Pengukuran lubang bukaan. Pengukuran beda tinggi. Pengukuran luasan suatu wilayah. Pengukuran jarak. Penentuan titik. Menentukan arah azimuth. Mengetahui tinggi suatu wilayah. Oleh karena itu pengukuran lubang bukaan tersebut menggunakan theodolit. Dikarnakan theodolitlah yang mampu mengukur dan hasilnya dapat menggambarkan keadaan ruang lubang bukaan (underground) tersebut. Pengukuran lubang bukaan dengan menggunakan theodolit. Dengan demikian yang dapat diacari oleh theodolit untuk meggambarkan suatu ruang, adalah: Azimuth. Zenith Benang (atas, tengah dan bawah) Dan menggunakan beberapa perhitungan hingga hasilnya dapat menggambarkan keadaan lubang bukaan. Pengukuran Metode Weiss Metode weis merupakan metode segi empat, penggunaan metode ini sangat dibutuhkan 2 titik contohnya saja A1 dan A2 hal ini dibutuhkan karena untuk membantu dipermukaan di atas lubang shaft sebagai suatu arah baik itu fore sight ataupun akan menjadi back sight. Selain itu untuk pengikatnya akan dibutuhkan 2 titik lagi seperti B1 dan B2. Oleh karena itu, metode ini dapat disebut juga sebagai metode segi empat (weiss method).

Theodolit dan penyipat ruang

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Pengukuran menggunakan alat –alat ukur seperti penyipat datar dan penyipat ruang. Biasanya pengukuran dengan menggunakan penyipat datar digunakan untuk mencari beda tinggi, jarak, arah azimuth, dll. Untuk menentukan koordinat pada suatu titik dibutuhkan pengukuran mengikat kemuka atau biasa disebut dengan pengukuran frontside yang searah jarum jam ke depan dan pengukuran mengikat kebelakang atau biasa disebut dengan backside dan biasanya masi searah jarum jam. Maksud dan Tujuan Maksud Percobaan Adapun maksud dari percobaan ini ialah agar setiap praktikan dapat mengetahui bagaimana cara mengukur lubang bukaan meggunakan alat penyipat ruang (thodolit). Tujuan percobaan Tujuan dari percobaan untuk menentukan koordinat dengan cara mengikat kemuka dan mengikat kebelakang diantaranya Agar setiap praktikan mampu mengambarkan keadaan lubang bukaan (underground) dengan menggunakan theodolit. Agar dapat menambah pengalaman setiap praktikan dalam menggunakan theodolit. Agar setiap praktikan mampu meminimalisir kesalahan dalam pengguanaan theodolit BAB II LANDASAN TEORI Theodolit Pada dasarnya theodolit merupakan suatu atau salah satu alat ukur tanah yang selalu digunakan untuk menentukan ketinggian suatu tanah dengan sudut mendatar dan sudut tegak. Berbeda dengan waterpass yang hanya memiliki sudut mendatar saja. Di dalam theodolit sudut yang dapat di baca bisa sampai pada satuan sekon (detik). Penggunaan thedolit biasanya digunakan: menentukan titik as bangunan, ketegak lurusan bangunan menentukan elevasi bangunan, dan mem uat sudut – sudut yang ada pada suatu bangunan Adapun macam – macam theodolit, adalah sebagai berikut: Theodolite Reiterasi Theodolite Repetisi Theodolite Elektro Optis Di dalam pekerjaan – pekerjaan yang berhubungan dengan ukur tanah, theodolit sering digunakan dalam bentuk pengukuran polygon, pemetaan situasi, maupun pengamatan matahari. Theodolit juga bisa berubah fungsinya menjadi seperti Pesawat Penyipat Datar bila sudut verticalnya dibuat 90º. Pada intinya Theodolit memang alat pengukur ruang yag dimana sangat banyak memiliki fungsinya. Jadi, theodolit sangat dibutuhkan di dunia pertambangan. Khususnya untuk pengukuran beda tinggi suatu kawasan dan mengetahui sudut ketinggian dari satu tempat ketempat lainya. Theodolit memiliki jenis yang cukup bervariasi sesuai dengan kegunaan nya masing – masing. Semakin bagus theodolit tersebut semakin fokus terhadap apa yang kita inginkan. Namun, sehebat apapun theodolitnya, selalu faktor dari human error yang selalu lebih berpengaruh terhadap semua yang dikerjakan. Salah satu contoh human error adalah kurang telitinya seseorang dalam menggunakan theodolit pada saat pengukuran berlangsung. Foto 2 Contoh Macam Theodolit Dengan adanya teropong pada theodolit, maka theodolit dapat dibidikkan kesegala arah. Di dalam pekerjaan bangunan gedung, theodolit sering digunakan untuk menentukan sudut siku-siku pada perencanaan / pekerjaan pondasi, theodolit juga dapat digunakan untuk menguker ketinggian suatu bangunan bertingkat. Cara menggunakan theodolit, ialah: mengatur nuvo dan anting – anting dibawah theodollit. Menentukan suatu titik sebagai acuan. Menembat titik yang lain dengan titik awal sebagai patokanya. Jadi, Theodolite merupakan suatu alat yang dibuat untuk pengukuran sudut yaitu sudut mendatar (sudut horizontal) dan sudut tegak (sudut vertical). Dimana sudut – sudut tersebut berperan dalam penentuan jarak mendatar dan jarak tegak diantara dua buah titik lapangan. Penyipat Ruang Penyipat ruang merupakan suatu sebutan suatu pengukuran menggunakan theodolit Pengukuran sifat datar secara ruang ini merupakan suatu pengukuran yang memiliki suatu dataran dan ketinggian, dimana dataran – dataran tersebut dapat dijadikan suatu luas dan ketinggian dari suatu dataran tersebut dapat di jadikan suatu tinggi. Sehingga dalam suatu lingkup tersebut memiliki luas dan tinggi yang akan menghasilkan suatu volume, yang kemudian volume tersebut dapat menjadi seperti ruang. Jadi pengukurang dengan penyipat ruang merupakan suatu pengukuran yang memanfaatkan: Azimuth Zenith Benang (atas, tengah, dan bawah) Dengan mengetahui ke 3 faktor tersebut maka setiap praktikan akan dapat menarik hasil dari pengukuran – pengukuran yang telah dilakukan berupa: Keadaan suatu wilayah dalam pengukuran. Keadaan kontur suatu wilayah. Poligon tertutup Pengukuran sipat datar cara polar / pancar ini sangat cocok untuk mendapatkan perbedaan ketinggian daerah yang luas dan beda tingginya tidak terlalu menyolok / relatif datar. Dari data yang diperoleh yang sudah diadakan analisa dan hitungan serta penggambaran dapat digunakan untuk perencanaan pekerjaan tanah berupa galian atau timbunan. Daerah yang akan diukur dipecah / dibagi - bagi menjadi banyak bujur sangkar dengan ukuran tertentu dimana dalam pengukurannya dilakukan dengan cara mencari data sebagai berikut Patok Patok merupakan suatu data dimana Theodolit akan mengukur kearah patok (backside) dan patok (frontside), maka dengan kata lain patok ini merupakan titik pengikat antara titik yang akan dijadikan suatu poligon tertutup maupun poligon terbuka Detail Detail merupakan suatu titik pengukuran dimana yang dicari mencangkup ruang sekitar yang dapat menunjukan keadaan situasi ditempat pengukuran. Dalam pengukuran menggunakan thedolit tersebut tidak selamanya pengukuran tersebut benar. Maka dengan begitu pengukuran – pengukuran tersebut akan dihitung koreksinya. Mengapa harus dilakukan pengukuran? Hal tersebut dilakukan tidak lain hanya untuk mengetahui apakah hasil engukuran yang telah dilakukan benar atau tidak nya. Adapun faktor – daktor yang dapat mengetahui kebenaran ataupun kesalahan dari pengukuran penyipat ruang (theodolit) ini, diantaranya: Praktikan memakai accesoris berbahan logam sehingga dapat mempengaruhi magnet. Praktikan menggunakan alat yang memiliki medan magnetnya tersendiri sehingga dapat mengubah azimuth yang telah ada. Kesalahan dalam menentukan pengukuran – pengukuran pada suatu rambu ukur. Keadaan malam dapat mempengaruhi penglihatan. Selain itu dengan menggunakan center didekat alat pengukuran dapat membuat pengukuran azimuth menjadi melenceng. Selain itu, cuaca juga dapat mempengaruhi penglihatan, arah utara magnet alat, dll. Pengukuran Lubang Bukaan Menggunakan Theodolit Pengukuran ruang menggunakan theodolit, merupakan suatu satu cara untuk menggambarkan keadaaan suatu ruang dengan menggunakan thoedolit. Dalam pengukuran menggunakan thodolit seperti yang telah kita ketahui theodolit dapat menentukan berbagai macam pengukuran, yang dantaranya: Pengukuran lubang bukaan. Pengukuran beda tinggi. Pengukuran luasan suatu wilayah. Pengukuran jarak. Penentuan titik. Menentukan arah azimuth. Mengetahui tinggi suatu wilayah. Oleh karena itu pengukuran lubang bukaan tersebut menggunakan theodolit. Dikarnakan theodolitlah yang mampu mengukur dan hasilnya dapat menggambarkan keadaan ruang lubang bukaan (underground) tersebut. Pengukuran lubang bukaan dengan menggunakan theodolit. Dengan demikian yang dapat diacari oleh theodolit untuk meggambarkan suatu ruang, adalah: Azimuth. Zenith Benang (atas, tengah dan bawah) Dan menggunakan beberapa perhitungan hingga hasilnya dapat menggambarkan keadaan lubang bukaan. BAB III ANALIS Pengukuran menggunakan theodolit pasti hampir sama dengan pengukuran menggunakan waterpass. Pengukuran menggunakan theodolit pasti menggunakan titik ikat untuk menghubungkan bagian – bagian pada titik juga sebagai koreksi. Pengikatan antar titik digunakan antara lain untuk mengikat dan mengkoreksi setiap titik koordinat yang diukur. Dalam penentuan pengikatan titik ternyata ada perbedaan antara pengikatan titik pada theodolit dan pengikatan titik pada waterpass. Dalam pengukuran tanahsebenarnya dapat dilakukan dengan menggunakan theodolit. Dengan mempertimbangakan dan mencari koordinat setiap titik yang mewakilinya. BAB IV KESIMPULAN Pengukuran luas tanah dapat dilakukan dengan menggunakan theodolit dan dengan cara mengkalikan setiap hasilnya dengan rumus : Sehingga setelah didapat luasnya apabila pengukuran menggunakan theodolit maka harus ada beberaa hal yang harus di waspadai: Arah mata angin yang digunakan. Keadaan sekitar wilayah bahwasanya mengandung logam apa tidak Ketelitian dalam pembacaan detik DAFTAR PUSTAKA http://www.crayonpedia.org/mw/BAB_1._PENGANTAR_SURVEI_%26_PEMETAAN_%28ISKANDAR%29 http://www.docstoc.com/docs/24642915/Penentuan-Posisi-Berbasis-Garis-Posisi http://www.docstoc.com/search/ikatan-kemuka http://www.docstoc.com/docs/24642915/Penentuan-Posisi-Berbasis-Garis-Posisi