slid

Sunday, December 11, 2011

Batuan Beku


1.        Tempat Terbentuknya Batuan Beku
Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk dari hasil pembekuan magma atau akibat proses pendinginan suau magma dari temeratur 1200 oC - 1600 oC hingga mencapai + 850 oC.
Batuan beku terbentuk secara langsung di sekitar mulut guung yang dimana dalam struktur batuan beku juga terdapat pada batuan piroklastik yang terbentuk langsung dari hasil pembekuan magma yang terlontar akibat letusan gunung berapi.
Proses pembentukan batuan beku itu sendiri terbagi menjadi 2 tahapan, ada yang terbentuk secara perlahan-lahan, ada juga yang terbentuk secara cepat. Tentu, terdapat perbedaan dalam tahapan pembentukan batuan beku tersebut, seperti ketika magma membeku secara perlahan-lahan maka tekstur yang tercipta merupakan tekstur yang kasar hal ini dapat diakibatkan karna prosesnya yang secara lambat dan di ikuti oleh factor-faktor sekitarnya. Sedangkan pembentukan batuan beku secara cepat akan membentuk batuan beku yang tidak sempurna sehingga membetuk tekstur seperti gelas atau dengan katalain disebut sebagai amorf.
Mengapa tekstur gelas ini bisa terjadi? Batuan beku yang memiliki tekstur gelas terbentuk akibat cepatnya pembekuan magma sehingga mineral-mineral yang terkandung dalam setiap batuan beku tersebut tidak dapat terbentuk secara sempurna sehingga menyebabkan batuan beku tersebut memiliki tekstur seperti kaca.
Contoh batuan beku yang bertekstur gelas ialah obsidian. Batuan beku tersebut terbentuk dari hasil kegiatan erupsi gunung api yang memiliki susunan asam hingga basa yang mengalami pembekuan secara cepat sehingga akan terbentuk tekstur gelas atau kaca dari karna kristal tidak sempat terbentuk akibat cepatnya magma membeku.
Faktor - faktor yang dapat mempengaruhi keterbentukan batuan beku ada 2 macam, yaitu:
Ø   Deferensiasi magma
Diferensiasi magma yaitu proses berkembangnya beberapa batuan beku dari satu jenis magma yang sama.
Ø   Asimilasi magma
Proses pembekuan atau pendinginan magma yang tercampur oleh unsure-unsur dari magma dengan batuan – batuan sekitar yang diterobosnya.
Ø   Fraksinasi magma
Fraksinasi magma yaitu proses pembauran magma yang terjadi selama penghabluran berjalan sampai terbentuknya suatu batuan beku yang berbeda dari satu induk magma yang sama.
Magma terbentuk pada zona penujaman dan jona pemekaran, magma ada 2 macam yaitu magma asam (SiO2 > 55 % dengan kekentalan yang sangat tinggi) dan magma basa (SiO2 < 55 % dengan kekentalan yang sangat rendah).
Ada 2 macam pembentukan magma, yaitu:
Ø   Aliran magmatis
Aliran magmatis merupakan sebutan untuk magma yang memang talah ada didalam perut bumi.
Ø   Aliran transpormis
Aliran transpormis merupakan sebuah sebutan untuk magma yang terbentuk akibat dari pencamuran batuan yang ada disekitarnya.
2.        Mineral Penyusun Batuan Beku
Dalam suatu batuan beku selalu terdapat mineral-mineral pembentuk batuan beku baik itu secara primer, sekunder, ataupun tambahan.
Mineral primer atau mineral utama merupakan mneral yang terbntuk akibat dari pengkristalan suatu magma biasanya mineral utama terdapat dalam batuan beku dengan jumlah yang dapat dikatakan banyak. Karna, mineral utama ini merupakan mineral pembentuk batuan beku yang paling berperan sehingga dapat mempengaruhi penamaan suatu batuan beku.
Mineral tambahan memiliki suatu persamaan dengan mineral utama yaitu sama – sama terbentuk dari hasil pengkristalan suatu magma. Namun, keberadaan mineral tambahan ini sangat lah sedikit dalam susunan batuan beku sehingga tidak dapat mempengaruhi suatu penamaan batuan beku.
Yang terakhir ialah mineral sekunder. Mineral sekunder merupakan mineral yang terbentuk dari hasil ubahan dar mineral utama atau mineral primer, proses perubahan tersebut meliputi karna pelapukan, sirkulasi larutan sisa magma karena metamorfosis.
3.        Klasifikasi Batuan Beku
Pengklasifikasian batuan beku dapat dilakukan dengan cara membandingkan batuan tersebut berdasarkan genesa batuan baik itu intrusive ataupun ekstrusif.
Batuan beku intrusive merupakan batuan beku yang terbentuk di bawah permukaan bumi. Dan biasanya batuan beku jenis ini memiliki struktur kristal yang kasar. hal itu disebaban karena kristal terbentuk secara sempurna atau dengan kata lain terkristalkan.
Sedangkan batuan beku ekstrusif merupakan batuan beku yang terbentuk diluar permukaan bumi. Biasanya pada batuan beku jenis ini memiliki struktur yang cenderung halus namun biasanya terdapat jejak pembekuan yang diperoleh akibat lingkungan sekitarnya.
Selain itu pengklasifikasian batuan beku dapat dilihat berdasarkan sifat fisiknya juga, seperti:
Ø   Batuan beku asam
Ø   Batuan beku intermedier
Ø   Batuan beku basa
Ø   Batuan beku ultra basa
4.        Struktur Batuan beku
Struktur batuan merupakan suatu penggambaran atau pencintraan indra penglihat terhadap suatu bentuk arsitektur dari bentuk – bentuk batuan beku.
Struktur batuan beku ada 5 macam, yaitu:
Ø   Struktur veskiuler
Merupakan struktur batuan yang berupa pori-pori. Pori-pori ini terbentuk akibat gas – gas yang keluar pada saat proses pembekuan magma
Ø   Struktur Amigdaloidal
Struktur batuan beku yang hampir sama dengan veskiuler namun pori-pori pada struktur ini tidak kosong. Karna pada setiap pori-porinya terdapat mineral sekunder.
Ø   Struktur kekar
Merupakan suatu retakan pada batuan beku yang belum mengalami pergeseran.
Ø   Struktur pseudostratification
Struktur batuan beku akibat proses gravitasi.
Ø   Struktur pillow
Struktur batuan beku pada lava yang terbentuk di bawah permukan laut.
5.         Pendeskripsian Batuan Beku
Mendeskripsikan batuan beku digunakan dalam dunia pertambangan untuk mempermudah pekerjaan. Selain itu dengan mengetahahui klasifikasi nya suatu batuan beku dapat diketahui bagaimana cara pengolahannya sehingga tidak merugikan.
Adapun pengklasifikasian batuan beku dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
Ø   No batuan                      :
Ø   Warna Batuan                :
Ø   Tekstur Batuan              :
Ø   Derajat Kristalisasi         :
Ø   Kemas                           :
Ø   Granularitas                   :
Ø   Tekstur Khusus              :
Ø   Struktur                          :
Ø   Genesa                          :
Ø   Komposisi Mineral         :
Ø   Jenis Batuan                  :
Ø   Nama Batuan                :
Ø   Sketsa Batuan 3 Dimensi

















KESIMPULAN


Batuan beku merupakan batuan yang terbentuk akibat proses pendinginan dari magma.
Magma merupakan bahan batuan alami yang mudah bergerak terbentuk dalam bumi dan dapat menerobos keluar
Pembentukan magma terbagi menjadi 2 bagian:
1.    Aliran magmatis
2.    Aliran transformis   
Deferensiasi magma adalah proses berkembanganya beberapa tipe batuan beku dari jenis magma yang sama
Asimilasi magma ialah suatu proses pembekuan magma yang disertai pencampuran unsure dari magma dengan batuan sekitar yang diterobosnya.
Deskripsi batuan mencakup :
Ø   No batuan                     
Ø   Warna Batuan               
Ø   Tekstur Batuan             
Ø   Derajat Kristalisasi        
Ø   Kemas              
Ø   Granularitas                  
Ø   Tekstur Khusus             
Ø   Struktur                         
Ø   Genesa                         
Ø   Komposisi Mineral        
Ø   Jenis Batuan                 
Ø   Nama Batuan               
Ø   Sketsa Batuan 3 Dimensi

Pendahuluan Batuan


A.        Batuan
Batuan merupakan suatu keterbentukan dari berbagai jenis susunan mineral yang ada di muka bumi ini. Perbedaan suatu batuan dengan suatu mineral adalah setiap batuan pasti memiliki kandungan mineral yang berbeda-beda sedangkan didalam mineral tidak mungkin terdapat suatu batuan. Dengan kata lain suatu batuan dapat memiliki nilai apabila memiliki suatu mineral didalamnya. Contohnya saja seperti granit.
Batuan granit pada umumnya berwarna abu namun sebagai batu hias granit ini tidak memiliki satu warna saja melainkan memiliki beberapa warna tergantung mineral yang ada didalamnya, seperti :
Ø   Biotit
Ø   Muskovit
Ø   Hornblende
Ø   Piroksen
Jadi pada dasarnya suatu batuan dapat memiliki nilai yang tinggi apabila memiliki kandungan mineral didalamnya.
Namun, pada dasarnya batuan hampir mirip dengan batu. Adapun perbedaan antara batuan dan batu biasa adalah seperti yang tertulis di atas bahwasanya batuan memiliki kandungan di dalam nya sedangkan batu tidak memiliki kandungan mineral di dalamnya.
B.       Terbentuknya Batuan
Suatu batuan tidaklah langsung ada di muka bumi ini pasti ada suatu pembentukanya tersendiri. Pada umumnya, suatu batuan terbentuk oleh suatu proses yang berasal dari magma.
Adapaun keterbentukan batuan itu sendiri di gambarkan pada sebuah rantai keterjadian pembentukan batuan dari magma seperti pada siklus daur geologi.
Dengan mempelajari siklus keterjadian batuan maka suatu ilmu pengetahuan tentang proses keterjadianya ketiga batuan seperti batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf itu dapat dipelajari juga selain itu dengan mempelajari siklus daur geologi ini dapat membukakan pengetahuan bahwasanya suatu batuan dapat terbentuk juga dapat kembali menjadi magma dan membentuk batuan dengan mineral-mineralnya yang berbeda.
Maka dapat disimpulkan bahwa suatu batuan itu merupakan benda alam yang terjadi secara alami di alam terbuka yang tersusun oleh satu mineral ataupun lebih dari satu mieral.
Dalam geologi sangat lah penting memiliki pengetahuan tentang batuan. Karna, akan mempermudah dalam mendenskripsikan suatu batuan.
C.       Ciri Umum Batuan
Seperti yang kita ketahui bahwasanya batuan itu ada 3 jenis yaitu batuan beku, batuan sedimen, dan batuan metamorf. Ketiga batuan tersebut memiliki ciri khas yang berbeda, memiliki struktur mineral yang berberbeda-beda juga. Yang paling utama setiap batuan terbentuk akibat proses yang berbeda beda pula.
yang pertama adalah batuan beku. Batuan beku terbentuk akibat dari pendinginan atau pengerasan suatu magma dengan atau tanpa proses pengkristalisasian. Dalam keterbentukan nya batuan beku ini di bagi menjadi 2 macam ada yang terbentuk di dalam muka bumi atau yang biasa disebut dengan intrusif dan ada juga yang terbentuk di atas permukaan bumi yang disebut ekstrusif. Dan sampai sekarang batuan beku yang ditemukan telah mencapai kurang lebih 700 type batuan beku dan sebagian besar batuan beku tersebut terbentuk di bawah kerak bumi.
Untuk mengenali bagaimana batuan beku dapat dilihat dari teksturnya. Dari holokristalin hingga amorf. Selain itu batuan beku memiliki granularitas (besar butir) dari phaneric hingga amorf.
Granularitas batuan beku ada 3 macam, yaitu :
Ø   Phaneric (dapat terlihat oleh kasat mata)
Ø   Alfanitic (tidak dapat oleh kasat mata)
Ø   Amorf (gelas)
Selain itu biasanya batuan beku memiliki komposisi mineral yang sama dengan mineral-mineral serie bowen.
Batuan sedimen meruakan perwujudan dari perubahan suatu batuan beku menjadi batuan sedimentasi dimana batuan beku tersebut terlapukan dari asalnya kemudian tertransortasi pada sebuah dataran rendah dan terendapkan dimana dalam pengendapanya batuan tersebut akan memiliki tingakatan yag disebut superposisi dan kemudian terkompakan hingga akhirnya terjadilah proses pembatuan (litifikasi).
Kebanyakan batuan sedimen memiliki struktur yang berlapis, itu diakibatkan oleh kejadian proses superposisi yang dimana ketika batuan itu mengendap batuan tersebut mengendapnya secara bertahap mana batuan yang duluan sampai pada daratan rendah yang memiliki cekungan maka batuan itulah yang memiliki struktur lapisan paling bawah.
Dalam batuan beku yang terdapat pada lapisan terbawah biasanya banyak mengandung fosil-fosil. Ini membuktikan bahwa batuan beku terjadi akibat proses transportasi dan pengendapan yang sangat lama karna secara logika belum ada hewan yang menguburkan kerabatnya yang meninggal. Oleh karena itu, penemuan fosil dapat dimanfaatkan untuk menentukan umur dari batuan sedimen.
Adapun kandungan yang terdapat pada batuan sedimen ialah mineral-mineral serie bowen yang ditambah dari mineral-mineral yang khas dari batuan sedimen itu sendiri. Lalu kenapa masi ada mineral serie bowen didalam batuan sedimen? Itu karena batuan sedimen sendiri akibat suatu batuan beku yang terlapukan hingga terendapkan. Oleh karena itu, mineral-mineral batuan beku bisa terdapat pada batuan sedimen juga.
Batuan metamorf merupakan batuan yang terbuntuk akibat suhu yang sangat tinggi atau pun tekananya yang tinggi. Maka tidak heran apabila melihat batuan metamorf yang memiliki bentuk memipih ataupun warna nya yang seperti batuan yang telah terpanggang oleh suhu yang sangat tinggi.
Batuan metemorf juga dapat merupakan suatu lanjutan perubahan dari batuan beku ataupun batuan sedimen yang terkena temperatur dan tekanan yang sangat tinggi.
Biasanya batuan metamorf ini memiliki struktur yang berlapis dan tidak berlapis. Hal ini, disebabkan oleh proses keterbentukan batuan metamorf itu sendiri merupakan sebuah lanjutan dari bentuk batuan beku yang tidak berlapis dan batuan sedimen yang berlapis-lapis.
Adapun komposisi mineral yang terdapat pada batuan ini ialah mineral serie bowen dan mineral yang khas dari batuan metamorf itu sendiri conthnya silimanit ditambah kalsit



KESIMPULAN


Didalam perut bumi terdapat banyak batuan baik yag mengandung minera dan ada juga batuan yang tidak mengandung mineral.
Batuan yang terdapat dibumi ada 3 macam yaitu:
Ø   Batuan beku
Ø   Batuan sedimen
Ø   Batuan metamorf
Setiap batuan memiliki cirinya masing-masing sesuai keterbentukanya dan juga diamana ia berada. Batuan juga merupakan suatu unsur penyusun kerak bumi.  Dengan kata lain batuan dapat diartikan sebagai benda alami yang terjadi atau terbentuk secara alamiah oleh mineral yang ada dalam perut bumi yang tersusun oleh satu mineral saja atau lebih dari satuu mineral.

Wednesday, December 7, 2011

PENDESKRIPSIAN MINERAL


A.       Mineral
Secara umum mineral dapat diartikan sebagai suatu senyawa yang alami yang dalam setiap keterbentukya dapat melalui proses geologis. Dalam istilahnya suatu mineral termasuk tidak hanya bahan komposisi kimia tetapi juga struktur mineral. Mineral juga termasuk kedalam komposisi suatu unsur murni dan garam sederhana sampai silikat yang teramat sangat kompleks dengan ribuan bentuk yang diketahui.
Secara klasifikasi dan fungsi dari suatu mineral, mineral dibagi menjadi 4 macam, diantaranya:
Ø   Mineral pembentuk batuan
Mineral pembentuk batuan ini tebagi atas mineral yang dapat menyusun suatu batuan beku dan mineral utama juga pengikutnya.
Kelompok mineral ini yang keterdapatannya hanya dalam suatu jumlah tertentu pada setiapp batuan maka akan dapat menentukan nama pokok dari batuan-batuan terutama batuan beku
Ø   Mineral bijih
Mineral bijih merupakan suatu mineral yang didapat dalam suatu batuan yang diambil bahan logamnya saja.
kelompok mineral yang satu ini merupakan suatu batuan yang dimana oleh daripada itu mineralnya  dapat diambil atau diekstrak logamnya
Ø   Mineral primer
Mineral promer dapat dikatakan sebagai mineral yang dalam suatu pembentukannya dapat langsung bertalian dengan suatu proses pembekuan magma.
mineral yang terbentuk dari pembekuan magma atau hasil daru penghabluran yang sering dinamakan kristalisasi yang secara  langsung dari magma dalam pembentukan sebuah batuan. mineral primer dapat berupa mineral utama atau mineral ikutan.

Ø   Mineral Sekunder
Mineral sekunder merupakan suatu mineral yang pada saat pembentukannya disebabkan oleh suatu proses dari luar.
mineral ini terbentuk diakibatkan karna adanya sebuah proses yang banyak dialami oleh setiap mineral primer pada batuan. Mineral sekunder ini hanya dapat terbentuk karena suatu pengaruh intrusi dari magma atau suatu kegiatan atmosfer.
Contoh: limonit, mineral lempung seperti kaolin (felspar), sausurit (Ca-plagioklas), monmorilonit, smektit, illite.dll


Sebagai orang-orang yang berkutat dalam dunia pertambangan. Maka, pengenalan suatu mineral dapat dikatakan sangat dikarnakan. Dengan, mengetahui sifat dari suatu mineral maka diharapkan dalam pekerjaan setiap bertemu dengan banyaknya mineral di dalam perut bumi ini maka tidak akan merasa kebingungan lagi.

Dalam pengenalan mineral dapat dilakukan dengan 3 macam cara, yaitu:
Ø   Megaskopis
Dalam mengenali mineral dengan cara ini. Maka,  pengenalan mineral itu sendiri dapat dilakukan secara langsung tanpa sedikitpun ada bantuan dari suatu alat seperti mikroskup atau hanya dengan mata biasa saja. Adapun alat pengenal atau dapat dikatakan sebagai pembesar yang digunakan biasanya lup yang dilakukan dari 10-20 kali.
Ø   Mikroskopis
Selain dengan menggunakan cara megaskopis dalam pengenalan mineral dapat juga dilakukan dengan bantuan mikroskup baik polarisasi, refleksi maupun binokuler. Namun perbedaan dari mikroskopis dengan megaskopis ini adalah dari cara penganalisaan melalui mata. Karna megaskopis dapat dilihat oleh mata telanjang sedangkan mikroskopis hanya dapat dilihat dengan mikroskup.
Ø   Analisis laboratorium
Selain itu pengenalan mineral dapat dilakukan di laboratorium dengan cara di analisa secara kimia dengan seksama.
Setiap mineral merupakan suatu unsur atau senyawa yang didalam keadaan normalnya memiliki unsure-unsur kristal dan terbentuk dari hasil berbagai macam proses  proses geologi.
Dalam sebuah tatanan klasifikasi modern pada suatu mineral telah mengikutsertakan suatu kelas organik kedalam daftar mineral.
Dalam mengklasifikasikan suatu mineral, senyawa haruslah berupa suatu padatan dan memiliki struktur kristal. Senyawa ini juga harus terbentuk secara alami dan memiliki komposisi kimia yang tertentu.
Dalam suatu susunan Kristal terdapat bentuk Kristal. Maka bentuk-bentuk Kristal tersebut dapat dibagi menjadi 5 bagian, yaitu:
Ø   Terkristalkan
Terkristalkan dapat disebut juga sebagai Kristal-kristal yang memiliki bentuk Kristal yang sempurna.
Ø   Kristalin
Kristalin dapat dikatakan sebagai sebuah mineral yang membentuk suatu agregat yang tidak jelas, juga kristal yang tidak sempuna yang telah terintangi antara satu sama lainya dalam suatu pertumbuhannya. Dengan katalain   Mineral –mineral  ini sering sekali memiliki bentuk yang granular, nampak berkilauan karena sinar pantul dari muka kristal yang kecil.
Ø   Kriptokristalin
Krptokristalin sering disebut dengan kata mikrokristalin dimana memiliki arti sebauh Kristal yang memiliki ukuran sangat kecil bahkan tak terlihat dengan mata yang telanjang, kriptokristalin ini hanya dapat dilihat dibawah mikroskup.
Ø   Gelas
Gelas merupakan pengaturan atom secara acak yang tidak ada bangun kristalnya. Zat yang telah mendingin dengan cepat sehingga memiliki suatu Kristal yang tidak sempat terbentuk. Dan hasilnya pun dapat diperkirakan keras atau stiff, getas atau brittle, dan juga hasil pendinginan cairanya.
Ø   Habit
Habit merupakan bentuk mineral yang biasa disebut dengan Kristal dan dipengaruhi oleh keadaan mineral tersebut tumbuh. Selain itu setiap mineral pasti memiliki bentuk yang berbeda-beda. Pengambaran bentuk mineral dibagi menjadi 2 macam yaitu bentuk Kristal dan bentuk agregat Kristal.
Selain itu Kristal memiliki suatu sistem, sistemkristal itu terbagi-bagi menjadi 7 bagian, yaitu:
Ø   Triklinik
Triklinik merupakan tiga sumbu yang tidak sama panjang dan juga saling memotong pada satu titik dengan membuat sudut miring.
Contoh: turquoise, labradorite, dll.
Ø   Monoklinik
Monoklinik ialah tiga sumbu. Denga dua yang tidak sama panjangnya berpotongan miring satu sama lain dan membentuk bidang yang dipotong secara tegak lurus oleh suatu sumbu ketiga yang tidak sama panjang.
Contoh: jadeite, nephrite, dll.
Ø   Ortorombik
Ortorombik ialah tiga sumbu kristal yang tidak sama antar panujangnya sehingga saling memotong antara satu sama lainya dengan sudut siku.
Contoh:  topaz, peridot, dll.
Ø   Tetragonal
Tetragonal merupakan tiga sumbu simetri yang saling berpotongan secara tegak lurus antara satu sama lainya. Dengan Sumbu vertikal yang tidak sama panjang dengan dua sumbu yang horisontal yang sama panjang.
Contoh: zircon, rutile, dll.
Ø   Trigonal
Trigonal ialah sebutan untuk empat sumbu kristal. Tiga sumbu simetri yang memiliki sumbu sama panjang yang saling memotong dan membentuk suatu bidang yang mendatar yang dipotong secara tegak lurus oleh suatu sumbu keempat.
Contoh: quartz, corundum, dll.
Ø   Heksagonal
Heksagonal merupakan suatu sebutan untuk keempat sumbu kristal. Tiga sumbu sama panjang dan memotong dengan sudut 600, yang dapat membentuk bidang mendatar dan dipotong sumbu keempat degan sudut siku.
Contoh:  beryl, apatite, dll.
Ø   Kubik
Kubik adalah tiga sumbu kristal yang sama panjang saling memotong dengan sudut siku.
Contoh: diamond, spinel,dll.
Suatu mineral pasti memiliki suatu susunan kimia. Maka oleh karena itu, setiap mineral dapat dikelompokan sesuai susunanya. Dengan demikian pengklasifikasian mineral dapat dipermudah dengan cara membedakan suatu mineral sesuai
Mineral dapat dikelompokan sesuai dengan susunanya, yaitu:
Ø   Mineral silikat
Ø   Mineral oksida
Ø   Mineral sulfida
Ø   Mineral karbonat
Ø   Mineral Sulfat
Ø   Mineral Sulfosat
Mineral merupakan unsur utama penyusun tanah dan sangat berpera dalam menentukan sifat kimia dan fisika tanah. Mineral merupakan salah satu indikator terpenting mengenai pelapukan yang telah terjadi. Sehingga, keberadaanya suatu jenis mineral didalam tanah dapat dijadikan suatu petunjuk bagaimana proses pembentukanya terjadi.
Mineral dapat digolongakan  sesuai dengan susunanya, yaitu:
Ø   Mineral native elements (Gol I)
Ø   Mineral sulfida dan sulfosalts (Gol II)
Ø   Mineral halida (Gol III)
Ø   Mineral oksida dan hidroksida (Gol IV)
Ø   Mineral carbonates, nitrates, dan borates (Gol V)
Ø   Mineral sulfates Mineral (Gol VI)
Ø   Mineral phosfat (Gol VII)
Ø   Mineral silicate (Gol VIII)